Iseng-iseng beberapa hari yang lalu ikut tes kepribadian online. Linknya aku lupa tapi kudapat dari temanku yang nge-post di facebook. Nah dari hasil ikut test itu didapat hasil bahwa kepribadianku adalah...
Skizotipal
hahaha, entah tesnya valid atau tidak akhirnya aku mulai membuka buku semester 6. Kubukalah buku Kaplan & Sadock tentang psikiatri klinis dan disana aku mencari tentang bab kepribadian.
Gangguan Kepribadian Skizotipal
Itulah bunyi babnya. Aku mulai membaca kelanjutannya.
Penderita gangguan kepribadian skizotipal bersikap sangat aneh bahkan terhadap orang yang tidak dikenal. Pikiran magis, emosi yang aneh, ide-ide referensi, ilusi, dan derealisasi merupakan bagian dari dunia seorang skizotipal.
Gangguan ini terdapat pada kira-kira 3 persen populasi. Rasio jenis kelamin tidak diketahui. Terdapat hubungan erat pada kasus-kasus antar-kerabat biologis pasien dengan skizofrenia daripada antar-kontrol, dan insiden yang tinggi antar-kembar monozigot daripada kembar dizigot (33 banding 4 persen dalam satu studi).
Wow lanjut deh bacanya...
Gambaran klinis
Pada pasien dengan gangguan kepribadian skizotipal, komunikasi dan pikiran terganggu. Meskipun tidak ada gangguan pikiran yang sebenarnya, pembicaraan mereka mungkin bersifat khas atau aneh, hanya memiliki makna antar-mereka, dan sering memerlukan interpretasi. Seperti pasien skizofrenia, penderita gangguan kepribadian skizotipal mungkin tidak mengetahui perasaan mereka sendiri dan sangat sensitif terhadap, dan sadar akan perasaan orang lain terutama afek negatif seperti marah. Pasien ini dapat percaya takhayul atau meyakini kekuatan peramal dan mungkin percaya bahwa mereka memiliki kekuatan khusus lain berupa pikiran dan tilikan. Dunia interna mereka mungkin berisi hubungan khayalan yang nyata dan rasa takut serta khayalan seperti anak-anak. Mereka mungkin mengakui adanya ilusi persepsi atau makropsia serta bahwa orang lain tampak seperti kayu dan semuanya sama.
Karena penderita gangguan kepribadian skizotipal memiliki hubungan interpersonal yang buruk dan dapat bertindak tidak sesuai, mereka terisolasi dna memiliki sedikit, ada jika, teman. Di bawah tekanan, penderita gangguan kepribadian skizofrenia dapat memburuk dan memiliki gejala psikotik, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Pada pasien dengan kasus gangguan berat, anhedonia dan depresi berat dapat timbul.
Wah-wah ada gejala yang kumiliki tetapi ada juga yang nggak atau malah belum keluar. (jangan sampailah) Tapi kayaknya aku nggak gangguan deh. Jadi perlu penilaian orang lain juga harusnya.
No comments:
Post a Comment