Hari ini aku membaca sebuah novel filsafat. Novel tersebut berkisah tentang seorang gadis yang mendapat surat dari seorang filsuf. Surat-surat tersebut berisi pelajaran-pelajaran filsafat dan penerapannya pada dunia sekarang. Setiap hari gadis itu selalu mendapat surat dan aku tertarik pada sebuah isi surat yang dibaca gadis itu. Surat itu berkisah tentang manusia gua.
Suatu ketika hidup sekelompok manusia gua yang tinggal di dalam gua dengan tangan dan kaki terikat. Mereka terduduk dan membelakangi pintu masuk gua. Selama ini mereka hanya bisa melihat dinding gua yang selalu terisi bayangan-bayangan makhluk yang lewat. Terkadang mereka melihat bayangan tumbuhan, binatang dan lain-lain.
Suatu ketika salah seorang dari manusia gua tersebut dapat melepaskan ikatannya. Ia kemudian pergi keluar gua dan melihat betapa indahnya dunia. Ia dapat melihat bintang dan tumbuhan yang beraneka ragam. Setelah puas menikmati dunia luar, ia mulai teringat pada teman-temannya di dalam gua. Ia pun kembali ke dalam gua dan menceritakan bahwa bayangan yang mereka lihat selama ini berasal dari benda-benda di dunia luar yang indah.
Para manusia gua temannya tidak bisa menerima cerita tersebut. Perdebatan pun terjadi dan akhirnya terbunuhlah si manusia gua yang tadi berhasil keluar dari gua.
Kisah tersebut sebenarnya ditulis oleh Plato yang merupakan seorang filsuf Yunani. Ia berkisah seolah-olah menceritakan nasib gurunya, Socrates, yang harus dibunuh karena memberikan pencerahan bagi penduduk Athena.
No comments:
Post a Comment