Selama ini, kita sering mendengar mengenai penyakit psoriasis. Penyakit ini memang termasuk jarang namun terkadang malah menimbulkan permasalahan sosial jika kita tidak mengetahuinya.
Psoriasis adalah penyakit yang autoimun atau karena efek dari pengaktifan sistem imun dalam tubuh yang bersifat kronis dan residif (menetap). Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema (perubahan warna) berbatas tegas dengan skuama (sisik) yang kasar, berlapis-lapis dan transparan dan disertai dengan fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner.
Penyebarannya
Psoriasis semakin sering dijumpai meskipun penyakit ini tidak menimbulkan kematian namun dapat menyebabkan gangguan penampilan. Insidens pada orang kulit putih lebih tinggi dibandingkan dengan kulit berwarna. Di Eropa dilaporkan sebanyak 3-7 %, di Amerika Serikat 1-2% sedangkan di Jepang tercatat 0,6 %. Pada bangsa berkulit hitam, misalnya di Afrika, jarang dilaporkan.
Insidens pada pria agak lebih banyak daripada wanita. Penyakit ini terdapat pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa.
Gejala Klinis
Penderita mengeluh gatal ringan pada daerah kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas (tangan dan kaki) bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak eritema yang meninggi dengan skuama di atasnya. Eritema berbatas tegas dan merata tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang ditengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin yang merupakan skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan seperti lilin yang digores. Pada fenomena Auspitz tampak serum atau darah berbintik-bintik.
Psoriasis dapat juga menyebabkan kelainan kuku, yakni berupa lekukan-lekukan miliar.
No comments:
Post a Comment