Tuesday, February 21, 2012
Galihyogo kembali online
Beberapa waktu kedepan, aku akan mulai menata kembali blog ini. Ibarat manusia, blog yang dulu berada dalam fase abg atau remaja sekarang mulai beranjak dewasa berhubung yang punya blog udah kuliah dan tinggal beberapa tahun lagi tamat. Konsep-konsep menarik yang tersusun sedemikian rupa akan ditawarkan untuk anda sekalian para pembaca. Konsep yang ringan dan mudah dipahami namun akan sangat bermanfaat dalam menambah wawasan anda.
Akhir kata, era 2012 telah tiba dan terobosan baru yang akan memanjakan anda telah di depan mata anda.
Kemauan dan Kesetiakawanan dalam Sebuah Antrian
Pada siang yang terik itu,seorang mahasiswa terburu-buru menuju suatu loket bank di kampusnya,sebuah kampus swasta di kota malang.Dia berlari-lari dan terkejut ketika melihat antrian yang mengular.Persis seperti antrian sembako atau antrian pembelian tiket kereta api saat lebaran.
Begitulah pemandangan yang terjadi hampir setiap memasuki semester baru di Universitas Muhammadiyah Malang. Ratusan mahasiswa rela mengantri untuk membayar uang spp di loket bank yang tersedia di kampus. Mereka rela menunggu berjam-jam hanya untuk membayar saja sedangkan urusan lainnya seperti pengurusan krs(kartu rencana studi) juga harus dilakukan dengan mengantri apalagi jika ada suatu masalah dalam pembayaran maka mereka juga harus mengantri lama lagi di biro keuangan.
Keadaan tersebut menunjukkan masih banyaknya pemuda-pemuda yang ingin mengikuti kuliah entah demi belajar atau menuruti kemauan kuliah. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengurusi hal yang sebenarnya membosankan itu agar dapat ikut kuliah. Segala kelelahan dan kebosanan di wajah mereka saat mengantri akan terobati dan wajah mereka akan berganti menjadi kelegaan saat mereka berhasil menyelesaikan pengurusan pembayaran walaupun mereka masih harus mengantri untuk pengurusan krs.
Saya salut dengan keinginan para mahasiswa tersebut yang rela bersusah payah demi melanjutkan kuliah. Mereka rela menunggu berjam-jam demi kuliah. Tak peduli panas dan rasa tidak enak lainnya, mereka tetap berusaha untuk menunggu. Mereka membuktikan bahwa masih adanya keinginan dan kemauan yang kuat dari generasi sekarang. Kemauan mereka yang rela menunggu dan mengantri patut di acungi jempol. Mereka rela melakukan perbuatan yang mungkin tidak mereka sukai agar mereka bisa mengikuti kuliah dengan lancar di semester depan sehingga mereka dapat mewujudkan cita-cita mereka.Kemauan yang kuat ini diharapkan dapat berlanjut saat mereka kuliah dan lulus kuliah sehingga dapat mewujudkan generasi muda yang memiliki kemauan keras dan tidak gampang menyerah pada keadaan.
Selain kemauan yang kuat, para mahasiswa yang menunggu dan antri itu juga banyak yang menunjukkan sifat kesetiakawanan yang kuat diantara mereka. Kita semua tentu tahu bahwa solidaritas antar mahasiswa sangat erat bahkan terkadang mahasiswa rela melakukan apa saja atas dasar solidaritas. Kesolidaritasan atau lebih umumnya kesetiakawanan tersebut diwujudkan dengan banyaknya mahasiswa yang rela menolong antar sesamanya. Mereka rela “mengantrikan” temannya saat membayar ataupun krs. Tanpa upah atau apapun mereka rela menolong temannya yang berhalangan hadir saat itu. Mereka tak mengeluh bahkan terlihat biasa saja mengingat erat solidaritas mahasiswa tadi. Dari pemandangan yang terlihat pada hari pertama, banyak mahasiswa yang mengantri dan juga mengantrikan temannya. Ada yang mengantrikan satu temannya.Ada yang dua bahkan di tempat validitas ada yang sampai mengantrikan dan mengurusi lima temannya.
Kemauan dan kesetiakawanan atau solidaritas yang ditunjukkan para mahasiswa tersebut menunjukkan bahwa generasi muda bangsa Indonesia masih bisa diandalkan untuk meniti kemajuan bangsa. Kemauan yang kuta dapat menjadi landasan untuk pembangunan bangsa sedangkan solidaritas diharapkan dapat meluas ke semua lapisan masyarakat yang dapat terwujud ke dalam persatuan dan kesatuan Bangsa.